Simalungun. BongkarKasusNews.com – Proyek pipanisasi yang dianggarkan melalui dana desa tahun 2023 di Nagori Sihubu Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, kini memasuki tahun kedua tanpa tanda-tanda penyelesaian. Masyarakat setempat merindukan realisasi proyek yang seharusnya membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari mereka, namun hingga saat ini, harapan tersebut belum terwujud.
Dengan anggaran lebih kurang sekitar 400 juta rupiah, proyek pipanisasi ini seharusnya menjadi solusi bagi akses air bersih di Nagori Sihubu Raya. Sayangnya, kendala dalam pelaksanaan proyek ini cukup mencolok: pemasangan pipa kecil menuju rumah-rumah warga belum juga selesai. Masyarakat merasa frustrasi karena tidak adanya kemajuan nyata di lapangan meskipun pengerjaan seharusnya di bawah pengawasan tim ahli. Pada kenyataannya, proyek ini dikelola langsung oleh pangulu dan perangkat nagori, yang tentu saja menjadi sorotan banyak pihak.
Saat Camat Raya, Septiaman Purba, diundang pertemuan di kantor Pangulu Sihubu Raya untuk menjelaskan situasi ini, ia memberikan janji optimis bahwa proyek akan rampung pada tahun 2024. Namun, kenyataan berbicara lain; janji tersebut hingga kini tak kunjung ditepati dan proyek ini masih terkatung-katung tanpa kejelasan. Hal ini mengundang keprihatinan dan kekecewaan di kalangan warga, yang sangat membutuhkan fasilitas ini untuk kehidupan sehari-hari.
W. Damanik, sebagai perwakilan masyarakat, mengambil inisiatif untuk mendatangi kantor inspektorat. Dalam pertemuannya dengan Irbansus bermarga Purba, ia menerima janji akan adanya tindak lanjut dari inspektorat. Namun, sampai saat ini, hasil nyata dari tindakan tersebut tampak nihil. Masyarakat merasa bahwa perhatian terhadap proyek ini tidak lebih dari sekadar formalitas belaka.
W. Damanik, Ketua Wilayah Lembaga Habonaron do Bona (LHBD), dalam sebuah pernyataan pada 25 Januari 2025 di kantornya di Pamatang Raya, mempertanyakan sikap Camat dan inspektorat yang dinilai tutup mata terhadap masalah ini. Ia menegaskan bahwa jika situasi tidak kunjung berubah, pihaknya akan mempertimbangkan untuk menyurati kepolisian dan kejaksaan Simalungun demi mencari keadilan dan transparansi dalam penggunaan anggaran desa.
Keberlanjutan proyek pipanisasi di Nagori Sihubu Raya menjadi cerminan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan dana desa. Harapan masyarakat untuk mendapatkan akses air bersih seharusnya menjadi prioritas, namun tanpa tindakan nyata dari pihak berwenang, impian ini bisa tetap hanya menjadi angan-angan. Saatnya semua pihak terlibat, dari pemerintah daerah hingga masyarakat, untuk memastikan bahwa proyek-proyek penting ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga aksi nyata yang berdampak bagi kehidupan sehari-hari. (P.Purba)